#DAY11
Kurang lebih dua atau tiga bulan lalu, saya menemukan satu akun bernama @seakun.id. Saya bisa berlangganan beberapa layanan, seperti Youtube, Spotify, Netflix, dan sekarang sudah merambah Gramedia Digital dan Office 365.
Saya mendapatkan informasi akun tersebut secara tidak sengaja ketika scroll di LinkedIn. Karena sangat membantu dan saya tertarik, akhirnya saya memutuskan untuk berlangganan layanan Spotify. Ketika itu saya memang sedang suka membuat daftar lagu yang bisa didengarkan secara luring. Tentunya dengan diunduh terlebih dahulu.
Harga langganan Spotify sangat bersahabat, hanya 22.500 per bulan. Sangat terjangkau bagi yang mau berlangganan dibandingkan bila harus berlangganan sendiri.
Cara berlangganan di Seakun.id
- Mendaftar di Seakun.id
- Memilih layanan yang kita ingikan. Sudah tercantum harga.
- Setelah setuju, maka kita diharuskan membayar. Bisa melalui layanan bank atau e-payment.
- Setelah membayar, kita harus konfirmasi ke admin Seakun.id untuk diproses.
- Setelah selesai diproses, kita akan mendapat email untuk bisa bergabung di grup premium.
- Untuk Spotify, kita harus mencocokkan alamat sesuai email yang kita terima. Paket Family istilahnya.
- Selamat, akun Spotify sudah premium.
- Satu minggu sebelum layanan berakhir, admin Seakun.id akan mengingatkan kita untuk segera memperpanjang langganan atau berhenti langganan.
Lantas, mengapa pada akhirnya saya berhenti berlangganan?
Saya sedang mengatur keuangan. Setelah saya rinci seluruh biaya langganan bulanan dan tahunan, ternyata cukup banyak jika ditotal. Maka, saya perlu memengkas beberapa pos yang sekiranya bisa dialihkan atau diganti dengan layanan serupa yang gratis.
Setelah dicek, saya memutuskan untuk berhenti berlangganan Spotify. Saya memilih berhenti karena jika ditotal selama setahun, saya menghabiskan 270.000 rupiah. Cukup besar dan bisa dialihkan pada pos lain.
Saya masih tetap memakai Spotify, tetapi kemungkinan hanya untuk mendengarkan podcast. Untuk lagu, saya beralih ke Youtube atau Joox. Mengapa Joox? Karena ada fitur share lagu untuk mendapatkan akses VIP. Sesederhana itu sebenarnya.
Saya tidak sedang menyuruh orang berhenti memakai Spotify dan beralih ke Joox. Ini preferensi pribadi. Seperti dinyatakan sebelumnya, saya hanya sedang mengatur pos keuangan dan memangkas pos yang kurang diperlukan.
Semua tergantung pribadi masing-masing. Silakan disesuaikan antara kondisi keuangan dengan biaya langganan apa pun, entah Netflix, Youtube, Spotify, atau layanan lain. Pastikan kamu tidak hanya mengejar sekunder dan tersier dan terseok-seok memenuhi hal-hal primer.
Semoga bermanfaat.Keep inspiring through writing!