Kembali Ke Atas
Beranda
Kebaikan
Renungan Kehidupan
Menjadi Orang Baik atau Terus Berbicara tentang Orang Baik?
Muhammad Amin Muhammad Amin
Desember 17, 2020

Menjadi Orang Baik atau Terus Berbicara tentang Orang Baik?

Menjadi Orang Baik atau Terus Berbicara tentang Orang Baik
17/12/2020 – Menjadi Orang Baik atau Terus Berbicara tentang Orang Baik (Canva)

#DAY14 

Waste no more time talking about what a good man is like, be one!
(Marcus Aurelius)

Kemarin saya membuka surel dari Daily Stoic dan mendapati satu nama, yaitu Marcus Aurelius. Saya penasaran karena dikatakan beliau adalah raja filsuf.

Untuk mengobati rasa penasaran, saya mencarinya di Youtube. Pada channel Daily Stoic, saya menemukan satu kutipan menarik. Kutipan sudah saya tulis di awal tulisan ini.

Beliau menyarankan bahwa daripada membuang waktu untuk membicarakan tentang seperti apa orang baik, lebih baik kita menjadi salah satu dari orang baik tersebut.

Keduanya memang kontras. Sisi pertama adalah membicarakan orang baik. Kita sadari atau tidak, kita sering kali terjebak dan bertanya sepanjang waktu seperti apa sebenarnya orang baik. Apakah ia yang seperti pribadi A? Apakah ia yang serupa pribadi B? Membincangkan tentang seperti orang baik sering membuang waktu kita yang sia-sia.

Nasihat Marcus Aurelius adalah lebih baik kita menjadi salah satu di antara orang baik yang dibincangkan orang. Mengapa kita harus menjadi orang baik? Tidak bisakah kita hanya diam saja dan seperti ini saja?

Sebenarnya membicarakan orang baik tidaklah mengapa, tetapi jangan lupa untuk kemudian mengaplikasikan hal-hal baik dalam kehidupan kita. Kita tentu ingat bahwa bertindak akan jauh lebih baik daripada sekadar punya ilmu tentang tindakan tersebut. Dalam Islam diumpamakan seperti pohon yang tidak berbuah.

Dengan menjadi orang baik, kita akan menjadi teladan orang lain. Coba kita lihat pribadi Rasulullah yang terus mengajarkan teladan kebaikan sepanjang hidupnya. Keteladanan beliau bahkan bisa menembus hati nonmuslim. Cerita tentang penentang Beliau yang dalam hati kecilnya mengimani sudah banyak tersebar. Hal ini pulalah yang menjadikan Michael H. Hart menempatkan Rasulullah pada peringkat pertama 100 orang yang berpengaruh di dunia.

Nasihat Marcus Aurelius tersebut berkorelasi dengan apa yang termaktub dalam kitab suci Alquran dan hadis Nabi. Maka, selayaknya setelah mengetahui seperti apa orang baik, kita menjadi salah satu di antara orang baik tersebut.

Dengan menjadi orang baik, kita akan menularkan kebaikan kepada orang lain. Terlebih bila kebaikan tersebut dapat diorganisasi sebaik mungkin, dipakai untuk kemaslahatan umat, tentu saja semakin banyak orang yang merasakan kebaikan tersebut. Ingat bahwa kebaikan yang tidak diorganisasi dengan baik akan kalah dengan kejahatan yang dirancang sedemikian rupa.

Jadi, sudah siap menjadi orang baik atau masih sibuk berbincang tentang seperti apa orang baik?

Keep inspiring through writing!
#renungankehidupan #islam #17122020

Penulis blog

Muhammad Amin
Muhammad Amin
Dosen Bahasa Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung, penulis, pemerhati pendidikan dan bahasa, siniar, IT enthusiat

Terima kasih sudah berkunjung. :)