#DAY8
Geram nggak sih lihat para koruptor? Apakah koruptor adalah mereka yang pendidikannya cetek? Apakah koruptor adalah mereka yang tak punya uang berdigit-digit di rekening mereka?
Saya kira kita semua akan menjawab geram dan tentu para koruptor, rata-rata adalah mereka yang berpendidikan, bahkan sekelas doktor dan profesor dan tentu sebenarnya kalau bicara uang, mereka sudah punya lebih dari cukup.
Lalu, di mana salahnya ilmu yang banyak itu? Ke mana perginya ilmu yang dipelajari selama bertahun-tahun lamanya? Apakah ia lenyap bersama jabatan yang diraih beberapa waktu lalu?
Masalah ini masih menjadi problem utama bangsa kita, Indonesia. Akhlak atau moral masih menjadi tanda tanya besar. Ke mana perginya moral bangsa? Moral penguasa yang katanya mengayomi rakyat jelata.
Semua seakan bualan semata. Tak pernah mewujud nyata. Sekadar angan yang berujung ingin. Sekadar impian yang tak mudah menjadi kenyataan. Sekadar cuap dan tulisan media yang tercetak rapi tanpa dirasakan manfaatnya sama sekali.
Dalam Al-Quran ada sebuah ayat yang menyatakan betapa celakanya orang yang hanya pandai berkata, tetapi tidak pandai melakukan. Murka Allah jatuh kepada mereka. Tentu saja kita tidak menginginkan murka tersebut.
Lantas, bagi yang beriman, ini soal bagaimana mempertebal iman. Bukan sekadar tebal, tetapi juga mampu menggerakkan pemiliknya memiliki perilaku terpuji sebagaimana seharusnya. Sia-sia belaka jika tebal imannya, tetapi perilaku tak sejalan dengan iman yang tebal.
Maka, iman harus menjadi landasan sebelum ilmu. Ilmu boleh banyak, tetapi selama iman tak dijadikan dasar, maka nafsu akan menyetirnya ke dalam keburukan dan kejahatan.
Saya jadi teringat kata Imam Waqi’ kepada muridnya, Imam Syafii bahwa ilmu adalah cahaya dan cahaya Allah tidak diberikan kepada pelaku maksiat. Pelaku maksiat adalah mereka yang imannya sedang turun. Maka, akan tampak korelasi bahwa semakin tebal iman, seharusnya perilaku kita semakin mulia sebab ilmu yang Allah berikan serupa cahaya dapat masuk ke dalam diri dengan izin-Nya.
Intinya, dengan iman yang menjadi landasan ilmu, maka harapan ke depan adalah ilmu yang didapat mampu membawa kita kepada jalan kebaikan selamanya. Mari pertebal iman, kemudian perdalam ilmu. Semoga kita senantiasa dijauhkan dari kejahatan sebab ilmu yang tidak dilandasi oleh iman dalam dada.