Mungkin Ramadhan kali ini benar-benar menjadi Ramadhan yang paling berbeda selama hidup. Betapa tidak, sampai 3 hari terakhir sebelum hari raya, saya masih berada di tanah rantau. Apa daya, sebab tanggung jawab harus diselesaikan dengan sempurna. . Pagi ini, berseliweran foto reuni dan buka bersama Ikatan Alumni Arrahmat dari angkatan 1-12 di Pondok Pesantren Arrahmat. Pada tahun-tahun sebelumnya, saya tidak pernah absen untuk menghadirinya. Namun, untuk kali ini, maaf beribu maaf masih belum bisa hadir pada momen “kangen-kangenan” tersebut. . Jujur, saya rindu nasihat-nasihat para asatidz pondok. Saya bisa sampai di titik ini masih harus dan terus membawa nilai-nilai yang ditanamkan di pondok dahulu. Misal saja masalah kemandirian dan kesederhanaan. Semakin dewasa diri, maka keduanya benar-benar akan dituntut untuk dilaksanakan. Bagaimana tidak, kalau di usia yang hampir menginjak seperempat abad ini seseorang belum bisa mandiri dan belum benar-benar mengerti arti kesederhanaan dalam hid
Juni 22, 2017
Apa Daya Masih di Tanah Rantau
Mungkin Ramadhan kali ini benar-benar menjadi Ramadhan yang paling berbeda selama hidup. Betapa tidak, sampai 3 hari terakhir sebelum hari raya, saya masih berada di tanah rantau. Apa daya, sebab tanggung jawab harus diselesaikan dengan sempurna. . Pagi ini, berseliweran foto reuni dan buka bersama Ikatan Alumni Arrahmat dari angkatan 1-12 di Pondok Pesantren Arrahmat. Pada tahun-tahun sebelumnya, saya tidak pernah absen untuk menghadirinya. Namun, untuk kali ini, maaf beribu maaf masih belum bisa hadir pada momen “kangen-kangenan” tersebut. . Jujur, saya rindu nasihat-nasihat para asatidz pondok. Saya bisa sampai di titik ini masih harus dan terus membawa nilai-nilai yang ditanamkan di pondok dahulu. Misal saja masalah kemandirian dan kesederhanaan. Semakin dewasa diri, maka keduanya benar-benar akan dituntut untuk dilaksanakan. Bagaimana tidak, kalau di usia yang hampir menginjak seperempat abad ini seseorang belum bisa mandiri dan belum benar-benar mengerti arti kesederhanaan dalam hid
Penulis blog
Muhammad Amin
Dosen Bahasa Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung, penulis, pemerhati pendidikan dan bahasa, siniar, IT enthusiat
Posting Komentar