Kembali Ke Atas
Beranda
Renungan Kehidupan
Buber, Buka Bersama Penuh Keberkahan bersama Alkindian 2012
Muhammad Amin Muhammad Amin
Juni 07, 2017

Buber, Buka Bersama Penuh Keberkahan bersama Alkindian 2012


Dua hari lalu, Agung, sahabat saya mengirimkan pesan WA untuk buber di kediaman kakak kelas PBA daerah Dau. Aku berpikir cukup lama. Hadir atau tidak. Malamnya kuputuskan untuk hadir kemarin sore. Saya kira pertemuan semacam ini belum tentu sekali setahun terlaksana. Apa salahnya hadir untuk sekadar melepas penat sekaligus rindu pada kawan-kawan lama.

.
Usai ashar, saya sudah bersiap-siap berangkat. Sampai di lokasi sudah hadir Fithroh dan Khawarizmi. Spontan, kami terlibat dalam bincang ringan sampai serius seputar kehidupan kami hari-hari ini. Sungguh bahagia mendengar kisah-kisah yang dilontarkan. Beberapa saat kemudian, datang satu per satu anggota Alkindian 2012. Mulai Mega, Agung, Darkun, Mala, Alfian, Susilo dan Ocha. Meski tidak lengkap, tetapi ini sudah lebih banyak daripada tahun lalu ketika buber di Angkringan Jogja belakang kampus 1.
.
Menjelang maghrib acara dimulai. Agung membuka dan memoderatori percakapan singkat di antara kami. Baru sebentar, adzan maghrib berkumandang. Kami pun berbuka puasa, sholat maghrib dan makan malam. Kemudian, bincang-bincang kembali dilanjutkan. Konsepnya setiap orang berbagi pengalaman masing-masing. Pengalaman tersebut terkait profesi yang dijalani saat ini. Semuanya berbagi cerita. Perasaan haru, senang, canda, dan tawa bercampur aduk menjadi satu. Ada yang berkisah tentang menjadi pengasuh pondok pesantren baru milik salah satu dosen kampus dengan segala problematika yang ada. Yang lain bercerita tentang bagaimana ia melalangbuana pada bidang kebencanaan sampai mendapat sertifikat di bidang tersebut. Ada pula yang mengisahkan tentang pengalaman menjadi admin beberapa akun Instagram dan sedang aktif menggarap film. Ada juga yang menjadi freelance, menjadi tangan kanan dosen dalam hal penelitian dsb. Dan yang paling ditunggu-tunggu tentang kisah pernikahan yang bagi saya itu unik dan menggelitik.
.
Saya mencatat beberapa poin penting dari apa yang disampaikan teman-teman pada acara tersebut sebagai berikut:
1. Cobalah hal-hal baru di luar duniamu (Bahasa Arab). Akan kau temukan pengalaman tak berharga, relasi yang pasti kau butuhkan 5, 10 tahun ke depan. Selama kau mampu mengemban amanah yang ada, ambil saja. Ingat, kesempatan tak pernah datang dua kali.
2. Tiap orang punya keistimewaan. Kuatkan mental dan mari tunjukkan kepada mereka bahwa kita bisa.
3. Terkadang apa yang terlihat baik-baik saja di luar akan terlihat sebaliknya bila dilihat dari sudut pandang sebaliknya. Maka, jangan terlalu mudah mengklaim dan men-judge orang, lembaga, atau apa pun itu sebelum benar-benar mengetahui dengan mata kepala sendiri bagaimana yang sebenarnya.
4. Sebuah lembaga pendidikan yang dibangun atas dasar dinasti keluarga, maka cepat atau lambat akan segera menemui titik terendahnya. Sejarah masa lalu pasti akan selalu saja terulang.
5. Bila sudah berkeluarga nanti, setiap menerima gaji berikanlah kepada istri dan minta ia untuk berkata kepada suami, “terimakasih sayang, semoga rezeki ini barokah”. In sya Allah selalu hadir rezeki dari arah yang tak terduga dan selalu mencukupi kebutuhan.
6. Ada pesan ibu kepada anak lelakinya ketika akan mencari calon istri, yaitu “tatkala kau mencari calon istri, carilah yang mau merawat ibu ketika usia tua”.
7. Ketika meminang calon istri, kita harus dapat memastikan diri di hadapan mertua bahwa kita adalah orang baik-baik. Kenalkan diri dan keluarga dengan sopan.
8. Ketika kau menemui kebuntuan dalam mengubah suatu sistem yang telah mengakar kuat, maka ikuti terlebih dahulu sistem yang ada sambil terus mengobservasi kekurangan yang ada di dalamnya. Ketika kelak kau diberi kesempatan, untuk memimpin lembaga tersebut misalnya, beberkan evaluasi tersebut dalam rangka perbaikan di hari mendatang.
9. Coba buatkan akun instagram untuk memperkenalkan lembaga tempat kau bekerja. Anggap saja itu investasi. Maka, kelak bila akun tersebut bermanfaat bagi lembaga, maka secara tidak langsung pahala jariyah mengalir kepadamu. 
.
Mungkin itu beberapa intisari yang saya dapat dari pertemuan semalam. Masih banyak pesan-pesan berharga yang tampaknya terlalu panjang bila ditulis disini. Pada intinya, momen pertemuan dengan sahabat-sahabat terbaik akan senantiasa menghasilkan sesuatu yang berharga. Kita lebih mengenal berbagai profesi, kesibukan dan keahlian mereka masing-masing yang bisa jadi akan sangat kita butuhkan di masa depan. Akhirnya, tak ada salahnya menyempatkan hadir meski sejenak dengan kawan-kawan lama. Pasti ada sesuatu yang didapat untuk pembelajaran kehidupan. Karena sungguh hikmah kehidupan ini tersebar di banyak tempat. Bisa jadi satu, dua di antaranya ada pada dirimu dan teman-teman lamamu. Maka, janganlah pelit berbagi kisah dan cerita bermakna kepada mereka. Bisa jadi yang kau rasakan masih belum seberapa bila dibandingkan dengan yang teman-temanmu rasakan. Maka, niscaya akan timbul rasa simpati dan empati yang tinggi dari pertemuan-pertemuan singkat tersebut. Semoga perjumpaan semacam ini bisa terus dilakukan di masa depan. Salam persahabatan, see you on top!!!
.

@muhamin25 | 7 Juni 2017   

Penulis blog

Muhammad Amin
Muhammad Amin
Dosen Bahasa Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung, penulis, pemerhati pendidikan dan bahasa, siniar, IT enthusiat

Terima kasih sudah berkunjung. :)