Alhamdulillah, kemarin saya berkesempatan
ikut dalam acara kajian Ramadhan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur.
Seperti biasa, bertempat di Dome UMM, siang kemarin para peserta dari berbagai
wilayah di Jawa Timur hadir meramaikan event tahunan ini. Bersyukur tahun
sebelumnya saya juga berkesempatan hadir.
.
Ada hal yang berbeda dan spesial pada
kajian Ramadhan 1438 H kali ini. Sebab orang nomor satu di Indonesia berkenan
hadir dan memberikan sambutannya untuk membuka acara tersebut. Namun ada satu
hal yang mengganjal hati saya. Tatkala waktu menunjukkan pukul 13.00 dimana
pada jam tersebut sesuai rencana para peserta harusnya masuk Dome UMM. Namun,
karena Dome UMM diambil alih oleh Paspampres dan tidak melibatkan keamanan dari
KOKAM (Komando Keamanan Angkatan Muda Muhammadiyah) meskipun KOKAM sebelumnya
mengaku telah dilakukan koordinasi dan ikut serta mengamankan acara yang
dihadiri presiden tersebut.
.
Sehingga efeknya adalah banyak orang-orang
penting yang memakai Tanda Pengenal VIP tidak dapat masuk karena presiden lebih
dahulu memasuki ruangan dan semua pintu Dome ditutup. Bagi saya hal itu sungguh
merugikan. Bayangkan, hanya karena kedatangan presiden, peserta yang sudah
hadir jauh-jauh dari berbagai daerah tersebut harus rela menunggu di luar.
Tidakkah lebih baik bila peserta disuruh masuk seluruhnya karena memang acara
ini tidak gratis alias berbayar. Selain itu, para mahasiswa UMM juga diberi
kursi untuk menghadiri acara tersebut. Masalahnya mereka diperkenankan masuk
terlebih dahulu daripada peserta padahal mohon maaf, mereka tidak membayar
sepeser pun. Perlu diketahui bahwa acara ini adalah acara PWM Jatim dan secara
tidak langsung milik seluruh warga Muhammadiyah Jatim. Namun, hanya karena
kehadiran presiden yan tidak sampai satu jam harus mengorbankan banyak pihak.
Apalagi ini bulan puasa. Pada akhirnya, harus lebih banyak bersabar.
.
Beruntung usai ashar, presiden kembali bertolak
ke Jakarta sehingga seluruh peserta dapat masuk Dome UMM seperti pada
tahun-tahun sebelumnya. Kalau sudah seperti kemarin sore saya sempat berpikir
bahwa acara semacam Kajian Ramadhan tidak perlu untuk didatangi presiden. Cukuplah
para tokoh dari internal Muhammadiyah sendiri yang menyampaikan aspirasi warga
Muhammadiyah kepada bapak presiden di istana merdeka. Pada akhirnya, menjadi
orang nomor satu harus siap dicaci dan dimaki oleh warganya sendiri. Sebab
tanggung jawab selalu membawa konsekuensi yang tidak ringan. Semoga kita semua
dapat menjalankan amanah yang telah dititipkan kepada kita semua.
.
@muhamin25 | 3 Juni 2017