Ramadhan sudah memasuki 10 hari kedua.
Setengah bulan ini pun tak terasa sudah dijalani dengan berbagai amalan di
dalamnya. Maka, bagaimana kualitas dan kuantitas amalanmu setengah bulan ini?
Sudah ada perubahan yang berarti? Atau masih sama seperti sebelum Ramadhan?
Atau jangan-jangan semakin malas saja kau di bulan ini meski limpahan
rahmat-Nya begitu tercurah?
.
Kawan, Ramadhan tinggal sebentar lagi.
Masih ada waktu untuk terus memperbaiki diri. Mari bermuhasabah diri. Sudahkah
sholat-sholat jama’ah kita dirikan? Sudahkah do’a-do’a terbaik kita panjatkan
pada-Nya? Sudahkah kita perhatikan saudara-saudara muslim dengan sedekah kita?
Sudahkah subuh kita tak terlewatkan sedikit pun? Sudahkah bacaan Al-Qur’an kita
istiqamahkan setiap hari?
.
Sudahkah kita isi bulan ini dengan kegiatan
produktif dan positif? Atau malah hanya berhura-hura membuang uang untuk
keperluan hari raya? Sudahkah masjid-masjid kita ramaikan dengan kajian
bermanfaat? Atau mungkin kita lebih senang berbelanja di mall dan pusat
perbelanjaan akhir-akhir ini? Sudahkah kita telaah kembali kisah perjalanan
Nabi kita yang mulia, Nabi Muhammad? Atau kita lebih suka mendengarkan
syair-syair cinta dan kerinduan yang semakin mengeruhkan hati?
.
Astaghfirullah. Mari perbanyak istighfar
memohon ampunan-Nya. Mari menghitung-hitung amalan-amalan kita. Mari kita
bertanya pada diri sendiri sudah sejauh mana perubahan Ramadhan kali ini
dibandingkan tahun sebelumnya. Apakah pemikiran kita seputar Ramadhan telah
berubah menuju arah yang lebih baik? Atau masih sama saja? Apakah puasa kita
masih sebatas menahan lapar, dahaga dan nafsu birahi? Atau sudahkah sedikit
membaik menuju arah puasanya orang-orang khusus yang selain menahan nafsu dari
3 hal tersebut juga mencoba menjauhi amalan-amalan pengurang pahala puasa?
.
Selayaknya bagi kita kalangan terpelajar
untuk tak henti belajar. Mencoba menjalankan puasa tidak hanya menahan lapar,
dahaga dan nafsu senggama. Tetapi juga menjauhi amalan pengurang pahala puasa.
Menambah amalan-amalan penambah pahala puasa. Terus berusaha meningkatkan
kualitas diri. Memantaskan diri agar senantiasa mendapat kasih sayang-Nya.
Semoga puasa tahun ini tidak sekadar puasa seperti biasanya. Lebih meningkat
dan berbenah lebih baik dari tahun sebelumnya agar tak lagi merugi, tetapi
meraup keuntungan yang sebesar-besanya.
.
@muhamin25 | 9 Juni 2017