Dua hari lalu, Agung, sahabat saya
mengirimkan pesan WA untuk buber di kediaman kakak kelas PBA daerah Dau. Aku
berpikir cukup lama. Hadir atau tidak. Malamnya kuputuskan untuk hadir kemarin
sore. Saya kira pertemuan semacam ini belum tentu sekali setahun terlaksana. Apa
salahnya hadir untuk sekadar melepas penat sekaligus rindu pada kawan-kawan
lama.
.
Usai ashar, saya sudah bersiap-siap
berangkat. Sampai di lokasi sudah hadir Fithroh dan Khawarizmi. Spontan, kami
terlibat dalam bincang ringan sampai serius seputar kehidupan kami hari-hari
ini. Sungguh bahagia mendengar kisah-kisah yang dilontarkan. Beberapa saat
kemudian, datang satu per satu anggota Alkindian 2012. Mulai Mega, Agung, Darkun,
Mala, Alfian, Susilo dan Ocha. Meski tidak lengkap, tetapi ini sudah lebih banyak
daripada tahun lalu ketika buber di Angkringan Jogja belakang kampus 1.
.
Menjelang maghrib acara dimulai. Agung
membuka dan memoderatori percakapan singkat di antara kami. Baru sebentar,
adzan maghrib berkumandang. Kami pun berbuka puasa, sholat maghrib dan makan
malam. Kemudian, bincang-bincang kembali dilanjutkan. Konsepnya setiap orang
berbagi pengalaman masing-masing. Pengalaman tersebut terkait profesi yang
dijalani saat ini. Semuanya berbagi cerita. Perasaan haru, senang, canda, dan
tawa bercampur aduk menjadi satu. Ada yang berkisah tentang menjadi pengasuh
pondok pesantren baru milik salah satu dosen kampus dengan segala problematika
yang ada. Yang lain bercerita tentang bagaimana ia melalangbuana pada bidang
kebencanaan sampai mendapat sertifikat di bidang tersebut. Ada pula yang
mengisahkan tentang pengalaman menjadi admin beberapa akun Instagram dan sedang
aktif menggarap film. Ada juga yang menjadi freelance, menjadi tangan kanan dosen
dalam hal penelitian dsb. Dan yang paling ditunggu-tunggu tentang kisah
pernikahan yang bagi saya itu unik dan menggelitik.
.
Saya mencatat beberapa poin penting dari
apa yang disampaikan teman-teman pada acara tersebut sebagai berikut:
1. Cobalah hal-hal baru di luar duniamu (Bahasa
Arab). Akan kau temukan pengalaman tak berharga, relasi yang pasti kau butuhkan
5, 10 tahun ke depan. Selama kau mampu mengemban amanah yang ada, ambil saja.
Ingat, kesempatan tak pernah datang dua kali.
2. Tiap orang punya keistimewaan. Kuatkan
mental dan mari tunjukkan kepada mereka bahwa kita bisa.
3. Terkadang apa yang terlihat baik-baik
saja di luar akan terlihat sebaliknya bila dilihat dari sudut pandang
sebaliknya. Maka, jangan terlalu mudah mengklaim dan men-judge orang,
lembaga, atau apa pun itu sebelum benar-benar mengetahui dengan mata kepala
sendiri bagaimana yang sebenarnya.
4. Sebuah lembaga pendidikan yang dibangun
atas dasar dinasti keluarga, maka cepat atau lambat akan segera menemui titik
terendahnya. Sejarah masa lalu pasti akan selalu saja terulang.
5. Bila sudah berkeluarga nanti, setiap
menerima gaji berikanlah kepada istri dan minta ia untuk berkata kepada suami, “terimakasih
sayang, semoga rezeki ini barokah”. In sya Allah selalu hadir rezeki dari arah
yang tak terduga dan selalu mencukupi kebutuhan.
6. Ada pesan ibu kepada anak lelakinya
ketika akan mencari calon istri, yaitu “tatkala kau mencari calon istri,
carilah yang mau merawat ibu ketika usia tua”.
7. Ketika meminang calon istri, kita harus
dapat memastikan diri di hadapan mertua bahwa kita adalah orang baik-baik.
Kenalkan diri dan keluarga dengan sopan.
8. Ketika kau menemui kebuntuan dalam
mengubah suatu sistem yang telah mengakar kuat, maka ikuti terlebih dahulu sistem
yang ada sambil terus mengobservasi kekurangan yang ada di dalamnya. Ketika
kelak kau diberi kesempatan, untuk memimpin lembaga tersebut misalnya, beberkan
evaluasi tersebut dalam rangka perbaikan di hari mendatang.
9. Coba buatkan akun instagram untuk memperkenalkan lembaga tempat kau bekerja. Anggap saja itu investasi. Maka, kelak bila akun tersebut bermanfaat bagi lembaga, maka secara tidak langsung pahala jariyah mengalir kepadamu.
.
Mungkin itu beberapa intisari yang saya
dapat dari pertemuan semalam. Masih banyak pesan-pesan berharga yang tampaknya
terlalu panjang bila ditulis disini. Pada intinya, momen pertemuan dengan
sahabat-sahabat terbaik akan senantiasa menghasilkan sesuatu yang berharga.
Kita lebih mengenal berbagai profesi, kesibukan dan keahlian mereka
masing-masing yang bisa jadi akan sangat kita butuhkan di masa depan. Akhirnya,
tak ada salahnya menyempatkan hadir meski sejenak dengan kawan-kawan lama.
Pasti ada sesuatu yang didapat untuk pembelajaran kehidupan. Karena sungguh
hikmah kehidupan ini tersebar di banyak tempat. Bisa jadi satu, dua di
antaranya ada pada dirimu dan teman-teman lamamu. Maka, janganlah pelit berbagi
kisah dan cerita bermakna kepada mereka. Bisa jadi yang kau rasakan masih belum
seberapa bila dibandingkan dengan yang teman-temanmu rasakan. Maka, niscaya
akan timbul rasa simpati dan empati yang tinggi dari pertemuan-pertemuan
singkat tersebut. Semoga perjumpaan semacam ini bisa terus dilakukan di masa
depan. Salam persahabatan, see you on top!!!
.
@muhamin25 | 7 Juni 2017