Pagi ini pesan whatsapp berbunyi nyaring.
Ternyata Verdi memberitahukanku bahwa buku yang kukirim beberapa minggu lalu
telah selesai cetak. Buku tersebut berjudul “Menuai Hikmah Patah Hati”. Dengan
semangat kubalas bahwa siang harinya akan kuambil di kontrakannya. Menjelang
siang, kukumpulkan tugas UAS Teknologi Pendidikan di kampus pascasarjana. Aku
sempatkan mampir di kos salah satu teman kelas dan akhirnya meluncur ke
kontrakan Verdi untuk mengambil buku pertamaku.
.
Tak perlu waktu lama untuk mencari
kontrakannya. Aku pernah sekali ke daerah perumahan PNS Tlogo Mas. Aku
berbincang banyak dengannya mulai masalah kuliah, teman-teman kuliah,
Bojonegoro, buku, sampai perihal cinta. Tak terasa sudah hamper 2 jam kita berbincang
dan aku mohon undur diri karena masih ada tugas yang harus diselesaikan. Dari
perbincangan yang cukup lama itu, aku tahu banyak hal tentang dunia
kepenulisan. Mulai bagaimana kita sama-sama membangun kebiasaan menulis dan
akhirnya menerbitkan sebuah karya. Aku pun tertarik untuk menjual beberapa
karya yang pernah kuhasilkan selama duduk di bangku kuliah. Mulai kamus skripsi
ukuran A6 itu, atau kamus istilah psikologi bahasa Indonesia – bahasa Arab
dengan ukuran yang sama sebagai tugas akhir semester 1 lalu. Aku juga baru tahu
kalau setiap ada revisi tulisan pada buku yang ditulis, maka akan diterbitkan
ISBN baru. Tetapi kita tak perlu merogok kocek lagi sebab sebenarnya
pengurusannya memang gratis.
.
Maka, dari hari ini kuputuskan untuk terus
menelurkan karya-karya hebat dalam hidup. Entah itu buku, artikel, penelitian,
tulisan bebas, cerpen dst. Atau mungkin hal-hal lain di luar menulis. Pada
intinya, mari gunakan kekuatan dan sumber daya yang dimiliki untuk terus
menebar kebermanfaatan kepada sesame. Entah dampaknya secara langsung atau
tidak langsung. Yang pasti semua itu semoga terhitung amal sholeh seorang hamba
dalam rangka ikut serta memakmurkan bumi-Nya yang sungguh sangat fana dan
sejenak ini.
.
@muhamin25 | 14 Juni 2017