Seorang pemuda pagi ini sedikit terlambat
menghadiri rapat kerja untuk merumuskan program kerja setahun ke depan. Kok
bisa telat? Bukan apa-apa, sebab ada sedikit kesalahpahaman antara pemuda
dengan rekan-rekan sekerjanya. Dua malam yang lalu, ketika rapat persiapan
pembagian rapot belum ada keputusan final mengenai kapan akan dilaksanakan rapat
kerja. Maka, pagi ini sang pemuda bersantai di kamarnya. Tak sadar, kantuk pun
menyerangnya usai tadarus subuh.
.
Pukul delapan lewat ia baru bangun
berbarengan dengan rekan sekamarnya. Langsung saja ia bersih diri dan bersegera
menuju ruang rapat kerja. Sebelum berangkat ia mengecek smartphone-nya
dan ternyata pesan mengenai jam dimulainya rapat kerja baru terkirim setengah
jam setelah acara dimulai. Ok lah, itu tak jadi masalah. Untung saja rapat
belum dimulai sebelum semuanya lengkap.
.
Namun, ada satu hal yang mengusik hatinya.
Beberapa rekan kerja yang terbilang muda rasa-rasanya kurang menghormati ketika
ketua ma’had sedang berbicara menyampaikan sesuatu. Sesekali mereka malah
melemparkan candaan-candaan yang sesungguhnya tidak pada tempatnya. Pemuda
tersebut berharap agar mereka sedikit mengerti bahwa rapat ini bukan ajang
untuk bercanda sepanjang waktu. Ini waktunya serius. Kalau sudah dibumbui
dengan candaan, maka fokus permasalahan akan berubah dan sang pemuda sangat
risih akan hal itu. Tolonglah ketahui bahwa ada wakntunya bercanda dengan kawan
sekerja. Bukan ketika rapat berlangsung, tetapi di luar forum. Menurut pemuda
tersebut, masih sangat banyak waktu untuk sekadar mengobrolkan hal-hal sepele
yang sesungguhnya sangat mengurangi pahala berpuasa karena memang rapat
tersebut diadakan ketika Ramadhan. Sang pemuda tidak melarang untuk bercanda,
tetapi cobalah bekerja sedikit profesional. Pemuda tidak memungkiri bahwa
terkadang candaan perlu, tapi kalau sering dilontarkan, justru akan membuat sebuah
pertemuan terlalu penuh dengan hal-hal yang kurang bermanfaat.
.
Jadi, please. Jangan lagi ada gurauan tak
berguna ketika rapat sedang berlangsung. Coba hormati siapa saja yang sedang
berbicara bila kau ingin didengarkan pula. Kau tentu tak mau tatkala kau sedang
menyampaikan suatu hal dalam forum, banyak orang mengabaikanmu. Bagaimana
rasanya? Sakit bukan. Maka dari itu, pahamilah untuk saling menghormati satu
sama lain. Kau sudah dewasa kan? Cobalah untuk bersikap layaknya orang yang
benar-benar telah dewasa. Dewasa bukan soal usia, tapi soal sikap dan
kepribadian yang dibangun dari dalam diri. Hal tersebut menjelma pada
perbuatan-perbuatan yang santun, penuh hormat, tahu kapan harus serius dan
kapan harus bercanda. Jadi sang pemuda berharap, belajarlah menempatkan segala
sesuatu pada tempatnya, termasuk bercanda dan bergurau.
.
@muhamin25 | 18 Juni 2017