Kembali Ke Atas
Beranda
Atomic Habits
James Clear
Parenting
Belajar Parenting ala James Clear dari Buku Atomic Habits (Bagian Satu)
Muhammad Amin Muhammad Amin
Januari 05, 2021

Belajar Parenting ala James Clear dari Buku Atomic Habits (Bagian Satu)

5/1/2021 – Belajar Parenting ala James Clear dari Buku Atomic Habits (Bagian Satu) (Canva)

Sudah masuk hari kelima dari ODOP ICC tahun ini. Tema hari ini adalah parenting. Saya mencoba mencari maknanya. Lebih tepatnya istilah dalam Bahasa Indonesia yang lebih pas. Saya menemukan pada web tr-ex.me mengartikan parenting dengan orang tua, pengasuhan, mengasuh.

Sejujurnya saya bingung mau menulis apa, tetapi kemudian saya teringat beberapa waktu lalu saya menyelesaikan membaca dan mereviu buku Atomic Habits karya James Clear. Dalam buku tersebut, penulis menambahkan lampiran bagaimana menerapkan teori Atomic Habits dalam kepengasuhan anak. Saya tertarik untuk membahasnya meskipun harus menerjemahkannya dari Bahasa Inggris.

Bagi yang ingin membaca versi Bahasa Inggrisnya, silakan unduh pdf dengan klik tautan berikut Atomic Habits Parenting Appendix.

Dalam Atomic Habits, penulis menjelaskan siklus empat langkah yang mendasari semua perilaku manusia: petunjuk, gairah, tanggapan, dan ganjaran. Ketika diulang, siklus tidak lanjut neurologi ini mempengaruhi pembentukan kebiasaan baru.

Berikut gambaran siklus kebiasaan:

Dengan empat langkah ini dalam pikiran, penulis membuat 4 hukum perubahan perilaku:

  1. Petunjuk: Membuat kebiasaan terlihat.
  2. Gairah: membuat kebiasaan menarik.
  3. Tanggapan: membuat kebiasaan mudah.
  4. Ganjaran: membuat kebiasaan memuaskan.

Empat hukum ini dapat diaplikasikan untuk membentuk sebuah perilaku lebih mudah (dan kebalikan dari setiap hukum dapat diaplikasikan untuk membuat kebiasaan lebih sulit). Ketika diaplikasikan ke dalam parenting, prinsip yang sama dapat digunakan untuk membantu anak-anak dan keluarga membentuk kebiasaan lebih efektif.

Sebelum masuk ke hal-hal detail, perlu dicatat bahwa konsep yang ada di dalam Atomic Habits seharusnya bekerja dengan baik, baik untuk anak-anak, maupun orang tua. Bagaimanapun, ada satu perbedaan kunci: Kebanyakan orang membaca Atomic Habits dengan maksud membentuk kebiasaannya sendiri. Namun, ketika Anda mempertimbangkan bagaimana mengaplikasikan ide-ide ini untuk anak-anak, Anda sedang membentuk kebiasaan orang lain. Perbedaan ini menghadirkan tantangan baru. Bagian ini akan menyediakan contoh spesifik bagaimana mengaplikasikan ide-ide ini pada ranah parenting.

Penulis menawarkan ide-ide ini semata-mata sebagai titik mulai. Setiap keluarga berbeda dan Anda harus punya keinginan kuat untuk bereksperimen dengan empat hukum yang ada untuk menemukan bagaimana mereka berkesesuaian dengan kehidupan dan keadaan Anda. Jika Anda melanjutkan untuk Kembali pada ide yang ada pada Atomic Habits, penulis pikir Anda akan menemukan bahwa dalam ranah aplikasi dia tak akan ada batasnya.

HUKUM PERTAMA – MENJADIKAN KEBIASAAN TERLIHAT

Hukum pertama dari perubahan perilaku adalah membuat sebuah kebiasaan terlihat. Hukum ini berhubungan dengan petunjuk yang merupakan langkah awal dari siklus kebiasaan. Petunjuk adalah segala hal yang menarik perhatian Anda (perhatian anak-anak Anda) dan memberitahukan apa yang akan dilakukan selanjutnya. Sebagaimana yang mungkin Anda harapkan, petunjuk yang lebih terlihat akan lebih mendapat perhatian orang. Hasilnya adalah kebiasaan tersebut akan lebih mungkin untuk dilakukan.

Satu cara mengaplikasikan hukum pertama pada ranah parenting adalah memakai apa yang disebut oleh Julie Morgenstern “Model Organisasi Taman Kanak-Kanak.”

Ruang kelas taman kanak-kanak didesain untuk membuatnya terlihat di mana suatu hal akan berjalan dan apa yang akan dilakukan dengan hal-hal tersebut. Menurut Morgenstern, ada lima ciri utama yang menandakan hal tersebut:

  1. Ruangan dibagi ke dalam zona aktivitas.
  2. Mudah focus pada satu aktivitas pada satu waktu.
  3. Barang-barang disimpan pada titik penggunaannya.
  4. Menyenangkan untuk menyingkirkan barang-segala hal punya rumahnya.
  5. Menu visual dari segala hal.

Misalnya jika seorang anak ditugaskan pada Grup Membaca Biru, maka buku-buku mereka berada pada keranjang biru, mereka duduk di atas meja biru, dan seterusnya. Dengan kata lain, metode ini membuat segala kebiasaan menjadi sangat terlihat tentang apa yang akan dilakukan dan di mana melakukannya.

Anda dapat menggunakan metode serupa di rumah Anda sendiri dengan label kode warna atau pos berbeda-dalam bentuk catatan atau tanda lainnya. Pertimbangkan kebiasaan sikat gigi. “Olivia mendapatkan sikat gigi hijau. Michael mendapatkan sikat gigi merah.

Opsi lain yang dapat membantu anak Anda menumpuk kebiasaannya sendiri (konsepnya didiskusikan pada bab 5 pada Atomic Habits). Jika anak Anda berusaha untuk belajar atau kebiasaan pekerjaan rumah, Anda dapat menggunakan tumpukan kebiasaan untuk memulai rutinitas belajar yang lebih baik.

Ingat, formula menumpuk kebiasaan adalah:
Setelah (kebiasaan sekarang), saya akan (kebiasaan baru)

  • Setelah saya membuka pintu, saya akan mengeluarkan pekerjaan rumah saya dari tas dan meletakkannya di atas meja.
  • Setelah keluar dari mobil selepas Latihan, saya akan melepas sepatu kotor saya di garasi.
  • Setelah saya selesai makan malam, saya akan membilas piring saya dan meletakkannya pada tempat cuci piring.

Ingat, kebiasaan ini harus kecil dan mudah dilakukan, bahkan jika tujuan real Anda adalah menjadikan anak Anda menghabiskan waktu satu jam dalam pekerjaan rumah mereka. Mulai dengan membuat tumpukan kebiasaan yang bermula dari lingkungan untuk membuat pekerjaan rumah lebih mudah.

Sebagai tambahan, Anda dapat menggunakan tumpukan kebiasaan sebagai cara untuk mendorong perilaku yang diharapkan. Misalnya: setelah saya Latihan piano selama 10 menit, saya akan bermain video games.

Tumpukan kebiasaan adalah cara mudah dan efektif untuk membuat sebuah kebiasaan jelas dan terlihat ketika sebuah kebiasaan baru seharusnya terjadi.

HUKUM KEDUA – MENJADIKAN KEBIASAAN MENARIK

Hukum kedua perubahan perilaku adalah menjadikannya menarik. Hukum ini terhubung dengan gairah, tahap kedua dari siklus kebiasaan.

Sebagaimana yang Anda bayangkan, jika sebuah perilaku tidak menarik bagi anak Anda (yaitu, jika mereka tidak termotivasi untuk melakukannya), maka Anda akan kesulitan menekan mereka untuk melakukan kebiasaan tersebut.

Menariknya adalah salah satu dari cara terbaik untuk memotivasi anak Anda untuk melakukan cara tertentu adalah Anda harus melakukannya sebagaimana yang seharusnya. Manusia adalah peniru ulung. Sebagaimana yang terurai pada bab 10 dari Atomic Habits, kita meniru tiga grup: (1) yang dekat (kerabat), (2) yang banyak, dan (3) yang berkuasa. Pada mata anak-anak, kedua orang tua adalah kerabat dan yang berkuasa (figur yang punya otoritas), jadi mereka sering kali meniru-niru kebiasaan dan rutinitas orang tua mereka. Hal ini terutama terjadi pada anak remaja yang memperhatikan orang tua mereka untuk sebuah wawasan tentang bagaimana berinteraksi dengan dunia dan menyelesaikan masalah.

Sebagai hasilnya, kebiasaan Anda menjadi kebiasaan anak-anak Anda. Naikkan standar Anda, maka mereka akan mengikutinya.

Tentu saja, meskipun usia anak-anak, mereka mulai mengambil kebiasaan tidak hanyadari orang tua mereka, tetapi juga dari orang lain dalam kehidupan mereka. Orang tua remaja mana pun dapat bercerita kepada Anda bahwa sering kali hal semacam itu dianggap menghindari dalam hal meniru: lakukan satu hal dan anak Anda akan melakukan sebaliknya. Ketika anak bertumbuh dewasa, pengaruh social dari orang tua mereka cenderung berkurang, sedangkan pengaruh social dari teman mereka cenderung meningkat. Hal ini adalah fenomena yang dijelaskan dengan sangat detail dalam The Nurture Assumption karangan Judith Rich Harris.

Salah satu kunci untuk mengurangi sesuai karangan Harris adalah bawa orang tua masih dapat menggunakan pengaruh yang kuat pada apa yang anak mereka lakukan dan bagiamana mereka beraksi, tetapi mereka melakukannya melalui pintu belakang. Dua pengaruh terbesar orang tua dalam diri anak-anak mereka sepanjang waktu adalah (1) informasi yang mereka lewati selama masa kecil dan (2) lingkungan social yang mereka pilih untuk anak-anak mereka. Dengan kata lain, kebiasaan anak-anak Anda sangat dipengaruhi oleh teman mereka, tetapi Anda dapat mempengaruhi teman yang mengelilingi anak-anak Anda. Anda dapat memilih lingkungan tempat Anda tinggal, sekolah mana yang Anda pilih untuk mereka, aktivitas ekstrakurikuler apa yang Anda inginkan mereka mampu menunjukkannya, dan banyak hal lain. Lingkungan ini adalah tempat di mana mereka menemui teman mereka.

Dalam kalimat sederhana: Jika Anda ingin anak Anda menemukan kebiasaan tertentu yang menarik, letakkan mereka pada lingkungan dan kelompok di mana teman-teman mereka akan melakukan kebiasaan yang sama. Atau, sebagaimana saya sebutkan dalam Atomic Habits: Bergabunglah dengan sebuah komunitas di mana perilaku yang diharapkan adalah perilaku yang normal.

Ketika seorang anak melihat teman mereka melakukan sebuah kebiasaan, hal ini akan menarik untuk mereka lakukan juga.

Hal menarik lain yang tak terpisahkan adalah kebebasan dan otonomi, terutama anak remaja, kebiasaan dapat menjadi lebih menarik ketika mereka diberikan kekuasaan atasnya.

Berikut adalah contoh dari Janet Lansbury, penulis No Bad Kids:

Jadi, ketika mereka berkata, “Tidak, saya tidak ingin memakai piama.” Tenanglah.

“Oh, aku mendengarmu. Kamu tidak mau memakai piamamu. Apa yang ingin kamu pakai untuk tidur?” atau mungkin, “Di antara dua piama ini, manakah yang akan kamu kenakan?” atau “Aku mendengarmu tidak ingin memakai piama. Dapat dimengerti dengan semourna. Namun, kita tidak akan punya waktu untuk sebuah buku jika kamu tidak memakainya dalam lima menit.” Atau “Mau dipakai sekarang atau lima menit lagi?” Kuncinya adalah melanjutkan usaha meyakinkan otonominya dan berikan dia pilihan, jadi dia tidak merasa dikuasai. Jadilah bertanggung jawab dengan mudah. Sama sekali tidak terancam. Skenario terburuk: dia tidur dengan pakaian biasanya.1

1Lansburry, Janet. No Bad Kids: Toddler Discipline Without Shame (hal. 58). JLML Press. Edisi Kindle.

Hal ini serupa dengan disuruh membaca sebuah buku untuk kelas bahasa Inggris melawan memilih untuk membaca buku untuk dirimu sendiri. Kebiasaan yang sama dapat berangkat dari tidak menarik menjadi menarik tergantung pada siapa yang mengendalikannya.

Baiklah, karena sudah cukup Panjang, lanjutan untuk hukum ketiga dan keempat akan dibahas pada tulisan mendatang. Semoga sabar menunggu ya.

#odopicc #30hbcicc #30haribercerita #indonesiancontentcreator #odopiccday5 #parenting #jamesclear #parentingalajamesclear #atomichabits #atomichabitsonparenting #05012021 #day33

Total Jumlah Kata: 1428
Dikirim ke ODOP ICC

Penulis blog

Muhammad Amin
Muhammad Amin
Dosen Bahasa Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung, penulis, pemerhati pendidikan dan bahasa, siniar, IT enthusiat

Terima kasih sudah berkunjung. :)