Kembali Ke Atas
Beranda
Islam
Syukur
Wujud Syukur yang Patut Kita Pahami
Muhammad Amin Muhammad Amin
Januari 19, 2021

Wujud Syukur yang Patut Kita Pahami

Wujud Syukur yang Patut Kita Pahami
19/01/2021 – Wujud Syukur yang Patut Kita Pahami (Canva)

Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman, “… Apabila kalian semua bersyukur, maka sungguh akan kutambah nikmat atas kalian. Jika kufur nikmat, sesungguhnya azabku begitu pedih.” (Q.S. Ibrahim : 7).

Dari ayat di atas, sebagai muslim kita diperintahkan untuk bersyukur. Lantas bagaimana bentuk bersyukur?

Menurut Imam Ghazali, ada empat cara bersyukur atas nikmat Allah, yaitu

1. Bersyukur dengan hati

2. Bersyukur dengan lisan

3. Bersyukur dengan perbuatan

4. Menjaga nikmat dari kerusakan

Bersyukur dengan hati maksudnya menerima dengan sepenuh hati berapa pun nikmat yang diberikan oleh Allah, meskipun sedikit dan kecil. Kita sadari bahwa semua nikmat dari Allah.

Bersyukur dengan lisan maknanya adalah berucap alhamdulillah ketika mendapat nikmat. Al bermakna keseluruhan. Artinya, seluruh pujian sepatutnya diarahkan kepada Allah saja.

Bersyukur dengan perbuatan adalah menggunakan seluruh nikmat Allah dalam jalan kebaikan dan ketaatan kepada-Nya.

Segala nikmat harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Misalnya kita diberi nikmat tangan, gunakan untuk membantu orang lain yang kesusahan. Jika pintar menulis, tulis sesuatu yang menginspirasi dan menggugah semangat untuk maju.

Diberi nikmat mata, gunakan untuk memandang yang halal dan baik saja. Pandanglah manusia dengan keteduhan dan tidak menimbulkan kebencian.

Lalu, menjaga nikmat dari kerusakan. Setelah menggunakan segala nikmat pada hal-hal yang mendekatkan diri kepada Allah, jangan lupa untuk senantiasa menjaga nikmat tersebut agar tidak mudah rusak.

Kita ambil contoh nikmat dari manusia ya. Misal kamu diberi hadiah buku oleh temanmu, tentu temanmu berharap agar kamu membaca dan merawatnya. Kalau kamu rusak berarti kamu tidak menghargai sang pemberi buku.

Sama halnya dengan nikmat Allah. Allah tidak senang bila melihat hamba-Nya, setelah diberi nikmat malah dirusak. Contoh badan kita yang sehat bugar, tiba-tiba kita beri makanan yang tidak halal, minuman yang memabukkan dan membahayakan tubuh.

Nah, hal-hal seperti di atas, tentu saja tidak diperkenankan oleh Allah. Kita harus menjaga nikmat ini agar terus mampu memaksimalkan ibadah mendekatkan diri kepada Allah.

Terbayang kalau kita sakit saja, kita akan susah untuk melakukan banyak hal, termasuk salah satunya ibadah. Mungkin pelaksanaannya masih bisa dilakukan, tetapi kekhusyukan beribadah tentu akan jauh lebih baik ketika kita dalam kondisi kesehatan prima daripada ketika sakit.

Begitulah empat cara bersyukur menurut Imam Ghazali. Semoga kita senantiasa diberi keistikamahan untuk mensyukuri segala nikmat yang diberikan oleh Allah kepada kita.

Keep inspiring through writing!

#odopicc #30hbcicc #30haribercerita #indonesiancontentcreator #odopiccday19 #bersyukur #carabersyukur

Penulis blog

Muhammad Amin
Muhammad Amin
Dosen Bahasa Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung, penulis, pemerhati pendidikan dan bahasa, siniar, IT enthusiat

Terima kasih sudah berkunjung. :)