15/01/2021 – Iri yang Diperbolehkan dalam Islam dan Hikmahnya (Canva) Menurut KBBI, iri adalah sikap tidak senang terhadap kelebihan yang dimiliki orang lain. Iri termasuk penyakit hati yang bila tidak segera dihentikan semakin membuat hidup kian sengsara. Mengapa bisa jadi sengsara? Tentu saja bisa. Hal ini karena setiap waktu, orang yang iri terus saja berpikir bagaimana bisa tetangganya, temannya, atau siapa pun memiliki harta yang banyak misalnya atau memiliki pamor yang hebat pada bidanv tertentu, sedangkan dirinya sendiri tidak. Ia rela menghabiskan hidupnya mengurusi hidup orang lain. Ia akhirnya lupa pada hidupnya sendiri yang tidak keruan sebab terlalu fokus dengan orang lain. Ia tidak sadar usianya habis dan dirinya begitu-begitu saja, jalan di tempat, jauh ditinggal orang lain yang terus melangkah maju memperbaiki kehidupan hari demi hari. Namun, dalam Islam ada iri yang diperbolehkan. Apa sajakah iri yang diperbolehkan dalam Islam? Mari kita simak sejenak hadis berikut, Øَدّ
Januari 15, 2021
Iri yang Diperbolehkan dalam Islam dan Hikmahnya
15/01/2021 – Iri yang Diperbolehkan dalam Islam dan Hikmahnya (Canva) Menurut KBBI, iri adalah sikap tidak senang terhadap kelebihan yang dimiliki orang lain. Iri termasuk penyakit hati yang bila tidak segera dihentikan semakin membuat hidup kian sengsara. Mengapa bisa jadi sengsara? Tentu saja bisa. Hal ini karena setiap waktu, orang yang iri terus saja berpikir bagaimana bisa tetangganya, temannya, atau siapa pun memiliki harta yang banyak misalnya atau memiliki pamor yang hebat pada bidanv tertentu, sedangkan dirinya sendiri tidak. Ia rela menghabiskan hidupnya mengurusi hidup orang lain. Ia akhirnya lupa pada hidupnya sendiri yang tidak keruan sebab terlalu fokus dengan orang lain. Ia tidak sadar usianya habis dan dirinya begitu-begitu saja, jalan di tempat, jauh ditinggal orang lain yang terus melangkah maju memperbaiki kehidupan hari demi hari. Namun, dalam Islam ada iri yang diperbolehkan. Apa sajakah iri yang diperbolehkan dalam Islam? Mari kita simak sejenak hadis berikut, Øَدّ
Penulis blog
Muhammad Amin
Dosen Bahasa Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung, penulis, pemerhati pendidikan dan bahasa, siniar, IT enthusiat
Posting Komentar