Selain urusan pekerjaan, dunia tulis-menulis masih menjadi kesenangan saya, di samping membaca buku atau sekadar gulir media sosial. Nyatanya dunia tulis-menulis sangat membantu dalam pekerjaan utama saya sebagai pengasuh di mahad.
Beberapa waktu lalu, ketua Mahad pada dini hari, meminta saya menulis seputar mahad dan SBSN yang telah berjasa mengubah wajah mahad nenjadi tampak megah dan gagah seperti saat ini.
Saya diberi contoh tulisan dari instansi lain. Saya baca dan pahami isinya. Alhamdulillah, saya langsung hubungkan berbagai hal tentang mahad, SBSN, visi misi madrasah, dan prestasi yang didapatkan selama ini.
Saya tak menyangka, saya bisa merangkainya sedemikian rupa dan dalam waktu singkat, saya edit sedikit dan saya kirimkan kepada ketua Mahad.
Ternyata ketika kita sudah punya bahan, tahu sedikit teknik menulis, dan ditambah ada contoh, tentu akan semakin mudah dan cepat kita menulis.
Ini bukan kali pertama saya melakukannya. Sebelumnya, pernah juga diminta untuk membuat narasi seputar kegiatan mahad dan membuat singkatan sehingga mudah diingat dan dipresentasikan ketika penilaian kinerja kepala madrasah. Saya sangat beruntung sedikit ilmu tentang kepenulisan dapat berfaedah di tempat saya bekerja.
Saya pun diamanahi-lebih tepatnya memilih untuk diberi amanah-untuk mengelola web mahad. Dunia saat ini sudah digital dan keberadaan web menjadi sebuah keharusan supaya mampu berinteraksi dan berbagi informasi penting seputar instansi.
Saya berterima kasih sebab sedikit ilmu dari kelas blog yang saya ceritakan beberapa waktu lalu bisa diaplikasikan untuk mengelola web mahad. Hal-hal seperti versi php, versi CMS (Content Management System), dan plugin dengan berbagai pembaharuan insyaallah dapat dipahami sambil terus belajar dari hari ke hari.
Hari-hari ini, saya sedang asyik menulis di blog ini. Seperti yang pernah saya ceritakan pada tulisan sebelumnya, saya sedang fokus membangun kebiasaan menulis.
Salah satu caranya adalah konsisten menulis di blog. Saya bisa katakan blog ini sebagai pengganti buku diary, buku catatan sehari-hari. Isinya memang beragam. Mulai refleksi sehari-hari, puisi, sajak, prosa, cerpen, artikel, sampai tulisan bebas.
Selain menulis di blog, saya juga disibukkan menyusun antologi bersama dua komunitas literasi, yaitu Komunitas Pena Senja dan Bincang Seru Seputar Buku.
Buku antologi cerpen bersama Komunitas Pena Senja sebenarnya adalah kumpulan cerpen ketika saya dan teman-teman melakukan seleksi member batch 2 pada komunitas tersebut. Alhamdulillah, saat ini sudah masuk tahap finishing dan siap cetak. Judul bukunya Pena Senja Punya Cerita 1 dan Pena Senja Punya Cerita 2.
Buku antologi lainnya adalah buku antologi quote berjudul Teruntuk Lentera Hidup yang Tak Pernah Redup. Buku ini dipersembahkan dalam rangka memperingari hari ibu. Sebelumnya, saya juga pernah menulis antologi memoar bersama komunitas literasi lain tentang hari ibu berjudul Me & My Mother.
Itulah kira-kira gambaran keseharian menulisku selama pandemi. Sebelumnya aku biasa menulis di Instagram @bymuhammadamin dan berbagi tips kepenulisan di @muhammadamin.id Silakan berkunjung bila berkenan.
Mengapa saya sementara ini beralih ke media blog dan buku?
Sebenarnya saya memang lebih suka menulis panjang. Rasanya lebih puas dan lega saja. Nah, media yang paling tepat untuk hal tersebut, menurut saya adalah blog. Kita bisa menulis bebas di sana.
Kalau ingin fokus, kita pun bisa membangun jenama di sana. Kita pun bakal kenal banyak penulis blog yang disebut blogger lainnya. Semakin banyak kawan dan bacaan, tentu saja keilmuan kita semakin luas, semakin dalam, dan tentu saja semakin bijak dalam menjalani kehidupan ini.
Semoga tulisan ngalor ngidul hari ini ada manfaatnya bagi pembaca. Anyway, terima kasih sudah sudi membaca tulisan ini.
#odopicc #30hbcicc #30haribercerita #indonesiancontentcreator #odopiccday11 #tulismenulis #blog #web